WELCOME TO MUHAMMAD TAUFIQ'S BLOG, THANKS FOR YOUR VISIT

Rabu, 30 Maret 2011

Pelayanan Guess buruk

PelSayanan Guess buruk
POS PEMBACA SOLOPOS,
Kamis, 31 Maret 2011


Pada 22 Mei 2010, saya membeli arloji Guess tipe sport class di Matahari Dept Store Solo Square. Sekitar Juli, strap karet (gelang arloji) putus. Baru sekitar September 2010 saya ke counter minta ganti strap baru (karena masih garansi) dijawab secara lisan, “Satu bulan Pak, nanti dikabari.”
Karena tidak ada kabar, Oktober, saya datang ke counter lagi. Kali ini ditanya mana surat pembelian? Saya pulang, persis pada 24 Oktober 2010, saya minta dibuatkan tanda terima resmi. Saat itu diberi tahu empat bulan order karena pesannya harus ke Swiss. Saya pun percaya saja. Namun, hingga dimuatnya surat pembaca ini (sudah lima bulan), belum sekalipun saya dihubungi tentang kejelasan arloji Guess saya. Nasihat saya, jangan beli arloji mahal di Matahari Solo Square, repot jika rusak dan yang pasti pelayanan buruk.

Muhammad Taufiq SH MH
Jl Kawung No 1, Sondakan, Laweyan, Solo
(Kamis, 31 Maret 2011 )

Selasa, 08 Maret 2011

Walikota Terancam Dilaporkan ke Polisi


Selasa, 08/03/2011

LAWEYAN—Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah pengusaha, terancam dilaporkan ke polisi, terkait alih fungsi fasilitas publik di Kota Solo yang marak dijadikan lahan parkir. Pengamat hukum sekaligus Pengacara, M Taufiq, siap melaporkan Jokowi, karena somasi yang dilayangkan sebelumnya dianggap tidak diindahkan.
Taufiq mengatakan, dia sebagai warga Solo dan mewakili masyarakat Solo lainnya meminta agar fungsi jalur lambat, trotoar dan fasilitas umum lain dikembalikan sebagaimana fungsinya.
Menurutnya, terkait penyalahgunaan fasilitas umum itu, dia telah menyomasi bahkan bertemu Walikota pada Januari lalu. ”Tetapi somasi tersebut tidak diindahkan, sehingga fasilitas publik sekarang semakin sedikit, terlebih bagi pejalan kaki,” kata Taufiq, Minggu (6/3).
Taufiq mencontohkan, sejumlah lokasi yang area publiknya berkurang karena dijadikan lahan parkir, di antaranya, depan Cafe Diamond dan Solo Centre Point. ”Tindakan itu, menurut kami telah melanggar Pasal 170 KUHP dan dapat dipidana hukuman maksimal lima tahun. Jika tidak segera ditindak, maka MT&P Law Firm akan menempuh jalur hukum, termasuk melaporkan pemiliknya ke Polisi,” ujarnya.
Menanggapi ancaman pelaporan ke polisi itu, Jokowi, menyatakan siap menerima berbagai gugatan yang berisi kritik yang membangun untuk Kota Solo. Jokowi berpendapat, pihaknya selalu terbuka pada semua kritik. Namun, dia membantah, jika tidak menanggapi somasi yang dilayangkan Taufiq.
Tindak lanjut dari somasi itu, Jokowi mengaku sudah melayangkan surat peringatan ke pemilik usaha yang memanfaatkan lahan publik sebagai tempat parkir atau kepentingan lain. ”Sudah, saya sudah berupaya untuk mengembalikan fungsi lahan publik itu. Surat peringatan sudah dilayangkan,” ujarnya, kepada wartawan di Loji Gandrung, Senin (7/3).
Menurutnya, reaksi beragam dia terima dari berbagai pelaku usaha itu. Beberapa di antaranya, minta penangguhan waktu untuk menyediakan tempat parkir.
Jokowi, bahkan akan memberikan toleransi ke sejumlah pengusaha yang meminta waktu untuk mengembalikan fungsi area publik. ”Ya kita beri toleransilah. Mereka minta waktu kita berikan sesuai dengan permintaannya,” katanya.

Aris Setyo Nugroho | Tri Sulistiyani

Rabu, 02 Maret 2011

PLAGIARISME PEJABAT TINGGI

Kompas, 3 Maret 2011

Kisah Memalukan dari Jerman


Kursi yang sebelumnya ditempati Menteri Pertahanan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg kosong sebelum rapat mingguan kabinet Jerman di Berlin, Rabu (2/3). Zu Guttenberg mundur sehari sebelumnya karena skandal plagiarisme disertasi doktoralnya.



Kasus dugaan plagiarisme yang melibatkan seorang guru besar di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, tahun lalu, begitu mempermalukan dunia pendidikan tinggi Indonesia. Tak terbayangkan kasus seperti itu bisa terjadi di negara maju, kampiun ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti Jerman.

Namun, nyatanya, negara yang punya sejarah panjang tradisi ilmiah dan standar akademis sangat tinggi itu justru tersandung skandal plagiarisme yang jauh lebih memalukan.

Menteri Pertahanan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg resmi mengundurkan diri, Selasa (1/3), setelah ketahuan disertasi doktoralnya ternyata hasil menjiplak. ”Ini adalah langkah paling menyakitkan dalam hidup saya,” tutur Zu Guttenberg, yang juga mundur dari posisinya sebagai anggota parlemen Jerman.

Ia sebelumnya selalu membantah tuduhan tersebut dan bahkan pada 18 Februari menantang para penuduhnya dengan secara sukarela melepas gelar doktornya untuk sementara sampai tuduhan tersebut terbukti.

Namun, akhirnya kampus tempat ia meraih gelar doktor, Universitas Bayreuth, benar-benar mencopot gelar doktornya, 24 Februari. Menurut pihak universitas, Zu Guttenberg telah ”melanggar tugas-tugas ilmiah” hingga tingkat yang tak bisa diabaikan lagi.

Presiden Universitas Bayreuth Ruediger Bormann menyebut disertasi Zu Guttenberg bukan hasil kerja ilmiah yang benar. Sementara profesor pembimbingnya, Oliver Lepsius, mengaku ”telah ditunggangi seorang penipu”.

Kasus ini muncul setelah seorang profesor ilmu hukum, yang dekat dengan kelompok oposisi di Jerman, menyempatkan membaca secara terinci disertasi setebal 475 halaman itu. Profesor itu menemukan bahwa Zu Guttenberg banyak mengutip hasil penelitian orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.

Begitu kasus ini muncul ke permukaan, 16 Februari lalu, para aktivis internet langsung membuat laman kolaborasi (wiki), yang memungkinkan semua orang secara bersama-sama mengecek disertasi berjudul Konstitusi dan Traktat Konstitusional: Perkembangan Konstitusional di Amerika Serikat dan Uni Eropa itu. Hasilnya, sekitar dua pertiga disertasi itu terbukti merupakan hasil copy and paste tanpa atribusi.

Zu Guttenberg mengajukan disertasi tersebut pada 2007 atau lima tahun setelah ia menjadi anggota legislatif dari Partai Uni Sosial Kristen (CSU), yakni partai pendukung Uni Demokrat Kristen (CDU), yang dipimpin Angela Merkel.

Dalam pernyataan pengunduran dirinya, Zu Guttenberg mengakui telah berbuat kesalahan besar, tetapi tetap membantah bahwa ia sengaja melakukan itu untuk menipu siapa pun.

Kasus Zu Guttenberg sungguh mengejutkan. Meski baru berusia 39 tahun, pria kelahiran Muenchen itu adalah salah satu politikus populer di Jerman.

Bintangnya bersinar terang sejak ia diangkat sebagai Menteri Perekonomian dalam kabinet Kanselir Angela Merkel, 2009. Ia kemudian dipindah ke pos Menteri Pertahanan setelah pemilu dan dikenal dengan kebijakan perampingan anggaran pertahanan Jerman.

Ia disenangi rakyat Jerman karena tampil sebagai pejabat yang berbicara lugas dan mengutamakan kerja daripada banyak omong. Bahkan, setelah kasus plagiarisme ini mencuat, sebuah jajak pendapat menyebut 73 persen rakyat Jerman senang dengan kinerja Zu Guttenberg.

Ia sangat dipercaya Merkel dan bahkan digadang-gadang akan menjadi penerusnya sebagai Kanselir Jerman pada masa depan. Merkel pun terus membela Zu Guttenberg saat kasus ini memanas dua pekan terakhir. ”Saya menunjuk dia sebagai menteri pertahanan, bukan sebagai asisten riset,” ujar Merkel tentang skandal akademik ini.

Selain itu, Zu Guttenberg berasal dari keluarga bangsawan Franconian, yang sangat terhormat dan tinggal di sebuah kastil di daerah Bavaria, Jerman. Pria bergelar baron itu bernama lengkap Karl Theodor Maria Nikolaus Johann Jacob Philipp Franz Joseph Sylvester Freiherr von und zu Guttenberg. Ia adalah keturunan Kaisar Leopold II (1747-1792) dan kakek moyangnya bisa ditelusuri hingga abad ke-12.

Istrinya, Stephanie, juga seorang bangsawan keturunan kanselir pertama Jerman, Otto von Bismarck (1815-1898).

Semoga tidak ada pejabat tinggi atau orang terhormat di Indonesia yang terjangkit plagiarisme seperti ini. (AP/AFP/Reuters/ BBC.CO.UK/DHF)