Sumber : http://www.soloblitz.co.id/2014/07/22/rumah-panggung-minahasa-di-tengah-kota
Selasa, 22/07/2014 15:26 WIB
Selasa, 22/07/2014 15:26 WIB
Unik dan menakjubkan, itulah yang terlintas di benak Joglosemar saat kali pertama menyaksikan rumah panggung yang berukuran 32 meter persegi ini berada di tengah perumahan elit, Gentan Baru No. 35 ini, rumah yang didominasi bahan kayu dengan garapan halus dan mengkilap tersebut membuat suasana begitu berbeda. Bak sedang melancong ke Minahasa.
“Awalnya saya ingin membuat semacam gazebo di rumah. Namun, ketika survey para penjual tidak mau mengatakan keawetannya akan terjamin. Karena hobi landscape akhirnya saya cari-cari dan ketemu rumah Panggung Minahasa ini yang sesuai dengan selera saya,” kata Dr. Muhammad Taufik, SH, MH.
Rumah yang terbilang masih baru ini merupakan hasil survey yang ia jalani selama 5 hari di daerah Tombasian, Tomohon, Minahasa, Sulawesi Utara. Kebetulan Muhammad Taufik yang notabene pengacara kondang ini tengah touring, dan ia meluangkan waktu berburu rumah panggung yang diidam-idamkannya. Taufik juga menyukai nuansa alam dan suasana pedesaan, maka dari itu, selain memelihara ayam Makasar, dia juga menanam pohon pisang di halaman belakang rumah panggung itu, sementara di sampingnya dibuat kolam dengan suara gemericik air yang mendamaikan.
“Saya suka landscape, saya cari yang sesuai dengan keinginan saya, karena gazebo kurang tahan lama, saya coba cari rumah panggung. Rumah Panggung di Palembang luarnya bagus tapi dalamnya bagi saya masih kurang,” ujarnya.
Lanjut dia, rumah panggung Palembang bahannya menggunakan kayu seru. Menurutnya, kayu seru tidak bagus karena menyebabkan gatal sehingga bukan menjadi pilihannya. Baru pada tahun 2013 lalu saat berlibur ke Minahasa, Taufik menemukan rumah panggung yang cocok, dan dibawa pulang. Bukan tanpa kendala sama sekali untuk mewujudkan rumah Panggung itu, sebab dia harus harus susah payah mengirim gambar desain, plus terkendala komunikasi yang merepotkan karena sang tukang tidak bisa via online. Beruntung impiannya pun terwujud.
“Setelah jadi saya bawa pulang dengan container dan dikawal polisi. Semua legalitas saya pastikan lengkap sebelumnya. Saya juga mendatangkan tukangnya langsung untuk mengerjakan di sini,” ujarnya.
Sayang, rumah ini berada di tengah-tengah perumahan yang rata-rata tinggi menjulang sehingga menghalangi view ketika hendak menikmati sunrise. Namun, saat sore bersantai di tempat ini sungguh nyaman.
Secara detail, rumah tradisional ini memiliki tangga depan yang serasi dengan rumah panggung karena memadukan konsep batu alam dan pegangan besi bertekstur kayu. Taufik mengaku tangga depan merupakan hasil modifikasinya sendiri, sebab awalnya untuk masuk hanya dapat melalui tangga belakang. Tangga bagian depan ini menghindari bahan kayu, depan ditakutkan akan cepat rusak jika terkena hujan.
“Sebagai orang Jawa tidak pas kalau ada tamu lewat belakang. Jadi saya tambahkan tangga depan dengan batu alam dan besi bertekstur kayu. Semuanya ini hasil desain saya sendiri,” ungkapnya.
Pada bagian rumah ini terdapat teras yang dilengkapi lampu petromaks unik, dipasang pagar ukir yang begitu halus, merata baik di luar maupun dalam bagian rumahnya. Sebuah ruang keluarga terkemas sempurna dengan interior rak buku, televisi dan ruang bersantai.
Sepertinya rumah ini sengaja dirancang untuk privasi karena hanya memiliki satu kamar. Sangat cocok bagi yang ingin foto prewedding atau penginapan bagi para turis yang berkunjung di Solo dengan ilustrasi yang berbeda. Ahmad Yasin Abdullah.
salam hangat ;)
BalasHapusklo bleh tahu itu budgetny brapa ya gan ??? mnarik skli jdi pgin puny rumah panggung jga ;)
oiya gan btw agan ada info seputar jual rumah purbalingga yg hargany erjangkau itu dmna ya ??
dtunggu infonya ya gan mkasih
salam sukses ;)